Oli Hidrolik Untuk Motor

Oli Hidrolik Untuk Motor: Apa Itu, Fungsi, Jenis, dan Cara Memilihnya

Oli Hidrolik Untuk Motor | Oli hidrolik adalah salah satu jenis oli yang digunakan untuk mengoperasikan sistem hidrolik. Sistem hidrolik adalah sistem yang menggunakan cairan bertekanan untuk menggerakkan atau mengontrol mesin. Pelumas hidrolik memiliki peran penting dalam sistem hidrolik, karena berfungsi sebagai media pemindah daya, pelumas, pendingin, dan pembersih.

Oli hidraulyc juga digunakan untuk beberapa bagian motor, seperti rem hidrolik, kopling hidrolik, dan suspensi hidrolik. Oli hidrolik untuk motor harus dipilih dengan hati-hati, karena berpengaruh pada performa dan keamanan berkendara. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang oli hidrolik untuk motor, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga cara memilihnya.

Pengertian Oli Hidrolik

Oli hidrolik merupakan salah satu jenis oli sirkulasi (circulating oil) yang berfungsi untuk pemindahan (transmisi) daya, memberikan pelumasan dan mendinginkan sistem hidrolik1. Digunakan pada sistem hirolik dan pada kasus tertentu juga bisa digukanan juga sebagai pelumas bearing.

Sistem hidrolik adalah sistem yang menggunakan cairan bertekanan untuk menggerakkan atau mengontrol mesin. Sistem hidrolik terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu pompa hidrolik, katup hidrolik, silinder hidrolik, motor hidrolik, dan reservoir. Oli hidrolik mengalir dari reservoir ke pompa, lalu dipompa ke katup yang mengatur aliran dan tekanan oli. Dari katup, oli mengalir ke silinder atau motor yang mengubah energi fluida menjadi energi mekanik. Kemudian, oli kembali ke reservoir untuk didinginkan dan disaring.

Fungsi Oli Hidrolik

Oli hidrolik memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem hidrolik, yaitu:

  • Sebagai media pemindah daya. Oli hidrolik mampu mentransmisikan daya dari pompa ke silinder atau motor dengan efisien dan akurat. Oli hidrolik juga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan dan volume dalam sistem.
  • Sebagai pelumas. Oli hidrolik melumasi permukaan-permukaan yang saling bergesekan dalam sistem hidrolik, seperti antara pompa dan katup, atau antara silinder dan piston. Dengan demikian, oli hidrolik dapat mengurangi gesekan, keausan, panas, dan kebisingan dalam sistem.
  • Sebagai pendingin. Oli hidrolik menyerap panas yang dihasilkan oleh gesekan atau kompresi dalam sistem hidrolik. Panas tersebut kemudian dibuang oleh oli hidrolik saat mengalir kembali ke reservoir, atau melalui sistem pendingin tambahan. Dengan demikian, oli hidrolik dapat menjaga suhu operasi sistem hidrolik tetap optimal.
  • Sebagai pembersih. Oli hidrolik membersihkan kotoran, debu, karat, atau partikel-partikel lain yang masuk ke dalam sistem hidrolik. Kotoran tersebut kemudian disaring oleh filter oli hidrolik, atau mengendap di dasar reservoir. Dengan demikian, oli hidrolik dapat menjaga kebersihan dan kesehatan sistem hidrolik.

Komponen Oli Hidrolik

Oli hidrolik terdiri dari dua komponen utama, yaitu:

  • Minyak dasar (base oil). Minyak dasar adalah komponen utama yang menentukan sifat fisik dan kimia oli hidrolik, seperti viskositas, titik nyala, titik beku, dan stabilitas oksidasi. Minyak dasar dapat berasal dari minyak bumi (mineral), sintetis, atau nabati (bio).
  • Aditif (additive). Aditif adalah komponen tambahan yang ditambahkan untuk meningkatkan atau memberikan sifat-sifat tertentu pada oli hidrolik, seperti anti aus, anti karat, anti busa, anti oksidan, dan lain-lain. Aditif biasanya hanya berjumlah sekitar 1-10% dari komposisi oli hidrolik.

Jenis-Jenis Oli Hidrolik

Oli hidrolik dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, seperti viskositas, klasifikasi ISO, dan kandungan aditif. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang masing-masing kriteria tersebut.

Berdasarkan Viskositas

Viskositas adalah ukuran dari kekentalan atau hambatan aliran suatu cairan. Viskosity oli hidrolik sangat berpengaruh pada performa sistem hidrolik, karena menentukan seberapa mudah oli mengalir dan seberapa besar tekanan yang dibutuhkan untuk menggerakkan oli.

Baca juga :   Klasifikasi Minyak Pelumas Mesin Industri Menurut Iso

Kekentalan oli hidrolik biasanya dinyatakan dalam satuan SAE (Society of Automotive Engineers), yang merupakan standar internasional untuk oli mesin dan transmisi. SAE memiliki dua skala untuk mengukur viskositas oli, yaitu skala SAE W (winter) untuk suhu rendah, dan skala SAE untuk suhu tinggi.

Skala SAE W memiliki rentang angka dari 0W hingga 25W, yang menunjukkan seberapa mudah oli mengalir pada suhu 0°F (-18°C). Semakin rendah angka SAE W, semakin mudah oli mengalir pada suhu rendah. Contohnya, oli dengan viskositas SAE 5W lebih mudah mengalir pada suhu rendah daripada oli dengan viskositas SAE 10W.

Skala SAE memiliki rentang angka dari 20 hingga 60, yang menunjukkan seberapa mudah oli mengalir pada suhu 210°F (100°C). Semakin tinggi angka SAE, semakin kental oli pada suhu tinggi. Contohnya, oli dengan viskositas SAE 40 lebih kental pada suhu tinggi daripada oli dengan viskositas SAE 30.

Oli hidrolik dapat memiliki satu atau dua angka SAE, tergantung apakah oli tersebut bersifat tunggal (single grade) atau multigrade. Oli tunggal hanya memiliki satu angka SAE yang menunjukkan viskositasnya pada suhu tertentu. Contohnya, oli dengan viskositas SAE 10 hanya cocok digunakan pada suhu rendah.

Oli multigrade memiliki dua angka SAE yang dipisahkan oleh huruf W. Angka sebelum W menunjukkan viskositasnya pada suhu rendah, sedangkan angka setelah W menunjukkan viskositasnya pada suhu tinggi. Contohnya, oli dengan viskositas SAE 10W-40 cocok digunakan pada berbagai suhu.

Berdasarkan Klasifikasi ISO

ISO (International Organization for Standardization) adalah organisasi internasional yang mengeluarkan standar-standar teknis untuk berbagai bidang, termasuk oli hidrolik. ISO memiliki standar ISO 3448 yang mengklasifikasikan oli hidrolik berdasarkan viskositasnya pada suhu 40°C.

Standar ISO 3448 memiliki rentang angka dari 2 hingga 1500, yang menunjukkan viskositas kinematik oli hidrolik dalam satuan centistoke (cSt). Viskositas kinematik adalah perbandingan antara viskositas dinamik (hambatan aliran) dengan massa jenis (berat per satuan volume) suatu cairan. Semakin tinggi angka ISO, semakin kental oli hidrolik.

Contohnya, oli hidrolik dengan klasifikasi ISO 32 memiliki viskositas kinematik sekitar 32 cSt pada suhu 40°C. Oli hidrolik dengan klasifikasi ISO 68 memiliki viskositas kinematik sekitar 68 cSt pada suhu 40°C, dan seterusnya.

Berdasarkan Kandungan Aditif

Aditif adalah komponen tambahan yang ditambahkan untuk meningkatkan atau memberikan sifat-sifat tertentu pada oli hidrolik, seperti anti aus, anti karat, anti busa, anti oksidan, dan lain-lain. Aditif biasanya hanya berjumlah sekitar 1-10% dari komposisi oli hidrolik.

Berdasarkan kandungan aditifnya, oli hidrolik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Oli hidrolik non aditif (non additive hydraulic oil). Oli hidrolik ini tidak mengandung aditif sama sekali, hanya terdiri dari minyak dasar saja. Oli hidrolik ini biasanya digunakan untuk sistem hidrolik sederhana yang tidak membutuhkan sifat-sifat khusus dari aditif.
  • Oli hidrolik anti aus (anti wear hydraulic oil). Oli hidrolik ini mengandung aditif anti aus yang berfungsi untuk melindungi permukaan-permukaan yang saling bergesekan dalam sistem hidrolik dari keausan. Aditif anti aus biasanya berupa senyawa seng (zinc) atau fosfor (phosphorus) yang membentuk lapisan tipis di permukaan logam.
  • Oli hidrolik anti karat (anti rust hydraulic oil). Oli hidrolik ini mengandung aditif anti karat yang berfungsi untuk mencegah korosi atau karat pada komponen-komponen logam dalam sistem hidrolik. Aditif anti karat biasanya berupa senyawa asam organik atau amina yang bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk lapisan pelindung.
  • Oli hidrolik anti busa (anti foam hydraulic oil). Oli hidrolik ini mengandung aditif anti busa yang berfungsi untuk mengurangi pembentukan busa pada permukaan oli hidrolik. Busa dapat mengurangi efisiensi sistem hidrolik, karena menyebabkan penurunan tekanan, peningkatan suhu, dan pengotoran oli. Aditif anti busa biasanya berupa senyawa silikon atau polimer yang memecah gelembung-gelembung udara dalam oli.
  • Oli hidrolik anti oksidan (anti oxidant hydraulic oil). Oli hidrolik ini mengandung aditif anti oksidan yang berfungsi untuk mencegah oksidasi atau penuaan oli hidrolik. Oksidasi dapat menyebabkan penurunan kualitas oli hidrolik, karena meningkatkan kekentalan, menurunkan indeks viskositas, dan membentuk endapan-endapan asam. Aditif anti oksidan biasanya berupa senyawa fenol atau amin yang menangkap radikal bebas yang menyebabkan oksidasi.
Baca juga :   Oli Buat Hidrolik

Oli Hidrolik Untuk Motor

Oli hidrolik juga digunakan untuk beberapa bagian motor, seperti rem hidrolik, kopling hidrolik, dan suspensi hidrolis. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang masing-masing bagian tersebut.

Bagian-Bagian Motor yang Menggunakan Oli Hidrolik

  • Rem hidrolik. Rem hidrolik adalah sistem pengereman yang menggunakan cairan bertekanan untuk menghentikan atau mengurangi kecepatan roda motor. Rem hidrolik terdiri dari beberapa komponen, yaitu master silinder, selang rem, kaliper rem, dan cakram rem. Oli hidrolik mengalir dari master silinder ke kaliper rem melalui selang rem. Saat tuas rem ditekan, oli hidrolik menekan piston di dalam kaliper rem, yang kemudian menekan bantalan rem ke cakram rem. Dengan demikian, gesekan antara bantalan rem dan cakram rem menghasilkan gaya pengereman.
  • Kopling hidrolik. Kopling hidrolik adalah sistem penghubung antara mesin dan transmisi motor yang menggunakan cairan bertekanan untuk mengoperasikan kopling. Kopling hidrolik terdiri dari beberapa komponen, yaitu master silinder, selang kopling, silinder kopling, dan piringan kopling. Oli hidrolik mengalir dari master silinder ke silinder kopling melalui selang kopling. Saat tuas kopling ditekan, oli hidrolik menekan piston di dalam silinder kopling, yang kemudian menarik batang kopling. Dengan demikian, piringan kopling terlepas dari poros mesin, sehingga transmisi dapat diganti.
  • Suspensi hidrolik. Suspensi hidrolik adalah sistem penyangga yang menggunakan cairan bertekanan untuk menyerap goncangan atau getaran yang ditimbulkan oleh permukaan jalan. Suspensi hidrolik terdiri dari beberapa komponen, yaitu pompa suspensi, katup suspensi, tabung suspensi, dan per suspensi. Oli hidrolik mengalir dari pompa suspensi ke tabung suspensi melalui katup suspensi. Saat motor bergerak di atas permukaan jalan yang tidak rata, oli hidrolik menekan per suspensi, yang kemudian menyerap goncangan atau getaran tersebut. Dengan demikian, kenyamanan dan stabilitas berkendara dapat terjaga.

Kelebihan dan Kekurangan Oli Hidrolik Untuk Motor

Oli hidrolik untuk motor memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:

  • Kelebihan:
    • Oli hidrolik dapat mentransmisikan daya dengan efisien dan akurat, karena tidak mudah terkompresi atau berubah volume saat ditekan.
    • Oli hidrolik dapat melumasi, mendinginkan, dan membersihkan komponen-komponen dalam sistem hidrolik, sehingga dapat mengurangi gesekan, keausan, panas, dan kotoran.
    • Oli hidrolik dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan dan suhu dalam sistem hidrolik, sehingga dapat menjaga performa dan keamanan sistem.
  • Kekurangan:
    • Oli hidrolik dapat bocor atau rembes dari komponen-komponen dalam sistem hidrolik, sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau bahaya bagi pengguna atau lingkungan.
    • Oli hidrolik dapat terkontaminasi oleh udara, air, atau kotoran lain yang masuk ke dalam sistem hidrolik, sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas atau kerusakan pada oli atau sistem.
    • Oli hidrolik dapat mengalami oksidasi atau penuaan akibat paparan panas atau udara, sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas atau kerusakan pada oli atau sistem.
Baca juga :   Oli Gear Terbaik

Cara Memilih Oli Hidrolik Untuk Motor

Pelumas hidrolik untuk motor harus dipilih dengan hati-hati, karena berpengaruh pada performa dan keamanan berkendara. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memilih oli hidrolik untuk motor.

Sesuaikan dengan Spesifikasi Motor

Oli hidrolik untuk motor harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen motor. Spesifikasi tersebut biasanya mencakup viskositas, klasifikasi ISO, kandungan aditif, dan interval penggantian oli. Spesifikasi tersebut dapat dilihat pada buku manual atau stiker pada bagian motor yang menggunakan oli hidrolik.

Perhatikan Kualitas dan Merek Oli Hidrolik

Oli hidrolik harus memiliki kualitas dan merek yang terjamin. Kualitas oli hidrolik dapat dilihat dari sertifikat atau label yang menunjukkan standar kualitas yang dipenuhi, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia), API (American Petroleum Institute), atau JASO (Japanese Automotive Standards Organization). Merek oli hidrolik harus dipilih dari produsen yang terpercaya dan berpengalaman, seperti Pertamina, Shell, Castrol, atau Total.

Ganti Oli Hidrolik Secara Berkala

Oli hidrolik untuk motor harus diganti secara berkala sesuai dengan interval yang ditentukan oleh produsen motor atau oli hidrolik. Interval penggantian oli hidrolik biasanya berkisar antara 5.000 hingga 10.000 km, tergantung pada jenis dan kondisi motor, serta frekuensi dan gaya berkendara. Penggantian oli hidrolik dapat dilakukan di bengkel resmi atau mandiri, asalkan menggunakan alat dan prosedur yang tepat.

Kesimpulan

Oli hidrolik adalah salah satu jenis oli yang digunakan untuk mengoperasikan sistem hidrolik. Sistem hidrolik adalah sistem yang menggunakan cairan bertekanan untuk menggerakkan atau mengontrol mesin. Pelumas hidrolik memiliki peran penting dalam sistem hidrolik, karena berfungsi sebagai media pemindah daya, pelumas, pendingin, dan pembersih.

Oli hidrolik juga digunakan untuk beberapa bagian motor, seperti rem hidrolik, kopling hidrolik, dan suspensi hidrolis. Pelumas hidrolik untuk motor harus dipilih dengan hati-hati, karena berpengaruh pada performa dan keamanan berkendara. Beberapa tips untuk memilih oli hidrolik untuk motor adalah sesuaikan dengan spesifikasi motor, perhatikan kualitas dan merek oli hidrolik, dan ganti oli hidrolik secara berkala.

FAQ

  • Apa bedanya oli hidrolik dengan oli mesin?
    • Oli hidrolik adalah oli yang digunakan untuk mengoperasikan sistem hidrolik, sedangkan oli mesin adalah oli yang digunakan untuk melumasi bagian-bagian mesin motor.
  • Apa saja jenis-jenis oli hidrolik berdasarkan minyak dasarnya?
    • Oli hidrolik berdasarkan minyak dasarnya dapat dibedakan menjadi minyak mineral (minyak bumi), minyak sintetis (buatan), atau minyak nabati (bio).
  • Bagaimana cara mengecek kualitas oli hidrolik?
    • Cara mengecek kualitas oli hidrolik adalah dengan melihat warna, bau, kekentalan, dan kebersihan oli. Jika oli berwarna gelap, berbau tidak sedap, terlalu kental atau encer, atau mengandung kotoran, maka itu menunjukkan bahwa oli sudah rusak atau kotor.
  • Bagaimana cara mengganti oli hidrolik?
    • Cara mengganti oli hidrolik adalah dengan membuka tutup reservoir oli hidrolik, menguras oli lama dengan pompa atau selang, membersihkan reservoir dan filter oli, mengisi oli baru sesuai dengan takaran yang ditentukan, dan menutup kembali tutup reservoir.
  • Apa saja dampak negatif dari penggunaan oli hidrolik yang tidak sesuai atau tidak diganti secara berkala?
    • Dampak negatif dari penggunaan oli hidrolik yang tidak sesuai atau tidak diganti secara berkala adalah penurunan performa dan keamanan sistem hidrolik, kerusakan pada komponen-komponen dalam sistem hidrolik, serta pencemaran lingkungan akibat bocoran atau pembuangan oli.

Leave a Comment

WhatsApp WhatsApp us
Open chat
1
Hallo, ada yang bisa kami bantu?
Klik untuk chat via Whatsapp :)