Oli Untuk Kapal: Apa yang Perlu Anda Ketahui, Oli adalah salah satu komponen penting yang harus ada di setiap kapal. Oli berfungsi sebagai pelumas, pendingin, pembersih, dan pelindung bagi mesin dan komponen-komponen lainnya yang bergerak di dalam kapal. Tanpa oli, mesin kapal akan mengalami gesekan, panas, kotoran, dan karat yang dapat merusak kinerja dan umur mesin.
Namun, tidak semua oli cocok untuk digunakan di kapal. Ada beberapa jenis, kriteria, dan cara memilih oli yang harus Anda ketahui agar kapal Anda dapat beroperasi dengan optimal dan aman. Artikel ini akan membahas mengenai oli untuk kapal secara lengkap dan mudah dipahami. Simak terus artikel ini sampai habis!
Pengertian Oli Untuk Kapal
Oli untuk kapal adalah cairan yang digunakan untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin dan komponen-komponen lainnya yang bergerak di dalam kapal. Oli untuk kapal biasanya berbentuk cair, berbeda dengan pelumas yang berbentuk setengah padat yang disebut gemuk.
Oli untuk kapal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan, fungsi, dan spesifikasi. Berikut adalah beberapa jenis oli untuk kapal yang umum digunakan:
Jenis-Jenis Oli Untuk Kapal
Oli Mesin Kapal
Oli mesin kapal adalah oli yang digunakan untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin utama dan mesin bantu kapal. Oli mesin kapal harus memiliki sifat yang dapat menetralkan sisa-sisa belerang, asam, dan air yang terbentuk akibat pembakaran bahan bakar. Oli mesin kapal juga harus memiliki kekentalan yang tepat agar dapat mengalir dengan lancar dan membentuk lapisan pelindung yang cukup tebal di antara permukaan-permukaan logam yang bergerak.
Oli mesin kapal biasanya menggunakan bahan dasar mineral, yaitu oli yang berasal dari minyak bumi. Oli mesin kapal juga ditambahkan dengan bahan aditif yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja oli, seperti anti oksidan, anti karat, anti busa, anti aus, dan sebagainya.
Oli mesin kapal diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Standar API menggunakan huruf depan “C” untuk menunjukkan oli mesin kapal yang digunakan untuk mesin diesel, seperti CA, CB, CC, CD, dan seterusnya. Semakin besar huruf belakang, semakin baik kualitas oli tersebut. Misalnya, oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC.
Oli Hidrolik Kapal
Oli hidrolik kapal adalah oli yang digunakan untuk mengoperasikan sistem hidrolik di kapal, seperti kemudi, jangkar, winch, crane, dan sebagainya. Oli hidrolik kapal berfungsi sebagai media penghantar tekanan, pelumas, pendingin, dan pembersih bagi komponen-komponen sistem hidrolik.
Oli hidrolik kapal harus memiliki sifat yang mudah mengalir, tidak dapat dimampatkan, stabil secara kimia dan fisika, melindungi dari karat, menyesuaikan dengan tempat, dan dapat memisahkan kotoran. Oli hidrolik kapal juga harus memiliki indeks kekentalan yang tinggi, yaitu ukuran tingkat perubahan kekentalan oli terhadap perubahan suhu. Semakin tinggi indeks kekentalan, semakin sedikit perubahan kekentalan oli.
Oli hidrolik kapal biasanya menggunakan bahan dasar sintetik, yaitu oli yang dibuat dari bahan kimia buatan. Oli hidrolik kapal juga ditambahkan dengan bahan aditif yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja oli, seperti anti oksidan, anti karat, anti busa, anti aus, dan sebagainya.
Oli hidrolik kapal diklasifikasikan sesuai dengan standar ISO (International Organization for Standardization). Standar ISO menggunakan angka untuk menunjukkan kekentalan oli hidrolik kapal pada suhu 40 derajat Celcius, seperti ISO 32, ISO 46, ISO 68, dan seterusnya. Semakin besar angka, semakin kental oli tersebut. Misalnya, oli dengan kekentalan ISO 68 lebih kental dari oli dengan kekentalan ISO 46.
Oli Transmisi Kapal
Oli transmisi kapal adalah oli yang digunakan untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi sistem transmisi di kapal, seperti kopling, gigi, poros, dan sebagainya. Oli transmisi kapal berfungsi sebagai media perantara antara mesin dan propeler, serta mengatur kecepatan dan arah putaran propeler.
Oli transmisi kapal harus memiliki sifat yang dapat menahan tekanan dan gesekan yang tinggi, serta mencegah terjadinya kebocoran dan keausan pada komponen-komponen sistem transmisi. Oli transmisi kapal juga harus memiliki kekentalan yang tepat agar dapat mengalir dengan lancar dan membentuk lapisan pelindung yang cukup tebal di antara permukaan-permukaan logam yang bergerak.
Oli transmisi kapal biasanya menggunakan bahan dasar mineral, yaitu oli yang berasal dari minyak bumi. Oli transmisi kapal juga ditambahkan dengan bahan aditif yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja oli, seperti anti oksidan, anti karat, anti busa, anti aus, dan sebagainya.
Oli transmisi kapal diklasifikasikan sesuai dengan standar SAE (Society of Automotive Engineers). Standar SAE menggunakan angka untuk menunjukkan kekentalan oli transmisi kapal pada suhu rendah dan tinggi, seperti SAE 80W-90, SAE 85W-140, dan seterusnya. Angka sebelum huruf W menunjukkan kekentalan oli pada suhu rendah, sedangkan angka setelah huruf W menunjukkan kekentalan oli pada suhu tinggi. Semakin besar angka, semakin kental oli tersebut. Misalnya, oli dengan kekentalan SAE 85W-140 lebih kental dari oli dengan kekentalan SAE 80W-90.
Oli Turbin Kapal
Oli turbin kapal adalah oli yang digunakan untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi sistem turbin di kapal, seperti turbin gas, turbin uap, dan sebagainya. Oli turbin kapal berfungsi sebagai media penghantar panas, pelumas, dan pembersih bagi komponen-komponen sistem turbin.
Oli turbin kapal harus memiliki sifat yang dapat menahan panas dan oksidasi yang tinggi, serta mencegah terjadinya karat dan busa pada komponen-komponen sistem turbin.
Oli turbin kapal biasanya menggunakan bahan dasar sintetik, yaitu oli yang dibuat dari bahan kimia buatan. Oli turbin kapal juga ditambahkan dengan bahan aditif yang dapat meningkatkan kualitas dan kinerja oli, seperti anti oksidan, anti karat, anti busa, anti aus, dan sebagainya.
Oli turbin kapal diklasifikasikan sesuai dengan standar ASTM (American Society for Testing and Materials). Standar ASTM menggunakan huruf depan “D” untuk menunjukkan oli turbin kapal, seperti D4304, D4378, dan seterusnya. Huruf dan angka belakang menunjukkan spesifikasi dan kriteria oli turbin kapal, seperti kekentalan, stabilitas oksidasi, sifat anti karat, dan sebagainya.
Kriteria Oli Untuk Kapal yang Baik
Setelah mengetahui jenis-jenis oli untuk kapal, Anda juga harus mengetahui kriteria oli untuk kapal yang baik. Kriteria oli untuk kapal yang baik adalah kriteria yang dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal, serta dapat menjaga kinerja dan umur mesin dan komponen-komponen kapal.
Berikut adalah beberapa kriteria oli untuk kapal yang baik yang harus Anda perhatikan:
Total Base Number (TBN)
Total Base Number (TBN) adalah ukuran kemampuan oli untuk menetralkan sisa-sisa belerang, asam, dan air yang terbentuk akibat pembakaran bahan bakar. Semakin tinggi TBN, semakin baik kemampuan oli tersebut. TBN yang rendah dapat menyebabkan korosi, keausan, dan kerusakan pada mesin dan komponen-komponen kapal.
TBN yang dibutuhkan oleh oli untuk kapal tergantung pada jenis dan kualitas bahan bakar yang digunakan. Bahan bakar yang memiliki kandungan belerang yang tinggi membutuhkan oli dengan TBN yang tinggi, sedangkan bahan bakar yang memiliki kandungan belerang yang rendah membutuhkan oli dengan TBN yang rendah.
TBN oli untuk kapal biasanya berkisar antara 10 hingga 70 mg KOH/g. Anda dapat mengecek TBN oli untuk kapal dengan menggunakan alat pengukur TBN yang tersedia di pasaran.
Kekentalan
Kekentalan adalah ukuran tingkat kekentalan atau keenceran oli. Semakin tinggi kekentalan, semakin kental oli tersebut. Kekentalan oli mempengaruhi kemampuan oli untuk mengalir, membentuk lapisan pelindung, dan mendinginkan mesin dan komponen-komponen kapal.
Kekentalan oli untuk kapal harus sesuai dengan suhu dan tekanan yang ada di dalam mesin dan komponen-komponen kapal. Oli yang terlalu kental dapat menyebabkan gesekan, panas, dan kebocoran pada mesin dan komponen-komponen kapal. Oli yang terlalu encer dapat menyebabkan keausan, kebisingan, dan kehilangan tekanan pada mesin dan komponen-komponen kapal.
Kekentalan oli untuk kapal biasanya diukur dengan menggunakan satuan SAE, ISO, atau ASTM. Anda dapat mengecek kekentalan oli untuk kapal dengan menggunakan alat pengukur kekentalan yang tersedia di pasaran.
Kejernihan
Kejernihan adalah ukuran tingkat kebersihan atau kekotoran oli. Semakin tinggi kejernihan, semakin bersih oli tersebut. Kejernihan oli mempengaruhi kemampuan oli untuk membersihkan, melumasi, dan melindungi mesin dan komponen-komponen kapal.
Kejernihan oli untuk kapal harus dijaga agar tidak terkontaminasi oleh kotoran, air, bahan bakar, atau zat-zat lain yang dapat merusak kualitas dan kinerja oli. Kotoran, air, bahan bakar, atau zat-zat lain dapat menyebabkan korosi, keausan, kerak, busa, dan kerusakan pada mesin dan komponen-komponen kapal.
Kejernihan oli untuk kapal biasanya diukur dengan menggunakan satuan NAS (National Aerospace Standard) atau ISO (International Organization for Standardization). Anda dapat mengecek kejernihan oli untuk kapal dengan menggunakan alat pengukur kejernihan yang tersedia di pasaran.
Stabilitas Oksidasi
Stabilitas oksidasi adalah ukuran kemampuan oli untuk menahan oksidasi, yaitu reaksi kimia antara oli dengan oksigen yang dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kinerja oli. Semakin tinggi stabilitas oksidasi, semakin baik oli tersebut. Stabilitas oksidasi yang rendah dapat menyebabkan kerak, asam, lumpur, dan kerusakan pada mesin dan komponen-komponen kapal.
Stabilitas oksidasi oli untuk kapal dipengaruhi oleh suhu, tekanan, kecepatan, dan kualitas bahan bakar yang digunakan. Oli yang terpapar oleh suhu, tekanan, kecepatan, dan kualitas bahan bakar yang tinggi membutuhkan stabilitas oksidasi yang tinggi, sedangkan oli yang terpapar oleh suhu, tekanan, kecepatan, dan kualitas bahan bakar yang rendah membutuhkan stabilitas oksidasi yang rendah.
Stabilitas oksidasi oli untuk kapal biasanya diukur dengan menggunakan satuan ASTM (American Society for Testing and Materials). Standar ASTM menggunakan metode pengujian tertentu untuk menentukan stabilitas oksidasi oli untuk kapal, seperti ASTM D2272, ASTM D943, ASTM D2893, dan seterusnya. Metode pengujian tersebut mengukur jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh oli dalam kondisi tertentu.
Sifat Anti Karat dan Anti Busa
Sifat anti karat dan anti busa adalah ukuran kemampuan oli untuk mencegah terjadinya karat dan busa pada mesin dan komponen-komponen kapal. Karat adalah proses oksidasi logam yang dapat menyebabkan korosi, keausan, dan kerusakan pada mesin dan komponen-komponen kapal. Busa adalah pembentukan gelembung udara di dalam oli yang dapat menyebabkan kehilangan tekanan, kebisingan, dan kerusakan pada mesin dan komponen-komponen kapal.
Sifat anti karat dan anti busa oli untuk kapal dipengaruhi oleh kandungan air, udara, dan zat-zat lain yang terdapat di dalam oli. Oli yang memiliki kandungan air, udara, dan zat-zat lain yang tinggi membutuhkan sifat anti karat dan anti busa yang tinggi, sedangkan oli yang memiliki kandungan air, udara, dan zat-zat lain yang rendah membutuhkan sifat anti karat dan anti busa yang rendah.
Sifat anti karat dan anti busa oli untuk kapal biasanya diukur dengan menggunakan satuan ASTM (American Society for Testing and Materials). Standar ASTM menggunakan metode pengujian tertentu untuk menentukan sifat anti karat dan anti busa oli untuk kapal, seperti ASTM D665, ASTM D892, ASTM D6082, dan seterusnya. Metode pengujian tersebut mengukur tingkat karat dan busa yang terbentuk pada oli dalam kondisi tertentu.
Cara Memilih Oli Untuk Kapal yang Sesuai
Setelah mengetahui jenis-jenis dan kriteria oli untuk kapal yang baik, Anda juga harus mengetahui cara memilih oli untuk kapal yang sesuai. Cara memilih oli untuk kapal yang sesuai adalah cara yang dapat memastikan bahwa oli yang Anda gunakan dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal, serta dapat menjaga kinerja dan umur mesin dan komponen-komponen kapal.
Berikut adalah beberapa cara memilih oli untuk kapal yang sesuai yang harus Anda lakukan:
Menyesuaikan dengan Spesifikasi Mesin
Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah menyesuaikan oli untuk kapal dengan spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal yang Anda gunakan. Spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal adalah keterangan mengenai jenis, ukuran, kapasitas, kecepatan, tekanan, suhu, dan sebagainya yang terdapat pada mesin dan komponen-komponen kapal.
Spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal dapat Anda lihat pada buku manual, label, atau plakat yang terdapat pada mesin dan komponen-komponen kapal. Spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal akan memberikan rekomendasi mengenai jenis, kriteria, dan jumlah oli yang harus Anda gunakan.
Anda harus mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal, karena rekomendasi tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal. Jika Anda menggunakan oli yang tidak sesuai dengan rekomendasi, Anda dapat mengalami masalah atau kerusakan pada mesin dan komponen-komponen kapal.
Memeriksa Kondisi Oli Secara Rutin
Cara kedua yang harus Anda lakukan adalah memeriksa kondisi oli untuk kapal secara rutin. Memeriksa kondisi oli untuk kapal secara rutin adalah melakukan pengukuran dan pengamatan terhadap kualitas dan kinerja oli untuk kapal yang Anda gunakan.
Memeriksa kondisi oli untuk kapal secara rutin dapat Anda lakukan dengan menggunakan alat-alat pengukur yang telah disebutkan sebelumnya, seperti alat pengukur TBN, kekentalan, kejernihan, stabilitas oksidasi, sifat anti karat, dan sifat anti busa. Anda juga dapat melakukan pengamatan visual terhadap warna, bau, dan tekstur oli untuk kapal.
Memeriksa kondisi oli untuk kapal secara rutin dapat membantu Anda mengetahui apakah oli untuk kapal yang Anda gunakan masih layak atau tidak. Jika Anda menemukan bahwa oli untuk kapal yang Anda gunakan sudah berkurang, berubah warna, bau, atau tekstur, atau memiliki nilai-nilai yang tidak sesuai dengan standar, Anda harus segera mengganti oli untuk kapal yang Anda gunakan.
Mengganti Oli Sesuai dengan Interval Waktu
Cara ketiga yang harus Anda lakukan adalah mengganti oli untuk kapal sesuai dengan interval waktu yang ditentukan. Mengganti oli untuk kapal sesuai dengan interval waktu yang ditentukan adalah melakukan pergantian oli untuk kapal yang Anda gunakan dengan oli untuk kapal yang baru setelah jangka waktu tertentu.
Mengganti oli untuk kapal sesuai dengan interval waktu yang ditentukan dapat Anda lakukan dengan mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal, atau dengan menggunakan alat penghitung waktu yang tersedia di pasaran. Interval waktu yang ditentukan biasanya berkisar antara 100 hingga 1000 jam operasi, tergantung pada jenis, kriteria, dan kondisi oli untuk kapal yang Anda gunakan.
Mengganti oli untuk kapal sesuai dengan interval waktu yang ditentukan dapat membantu Anda menjaga kualitas dan kinerja oli untuk kapal yang Anda gunakan. Jika Anda tidak mengganti oli untuk kapal sesuai dengan interval waktu yang ditentukan, Anda dapat mengalami penurunan kualitas dan kinerja oli untuk kapal yang Anda gunakan, yang dapat berdampak pada penurunan kualitas dan kinerja mesin dan komponen-komponen kapal.
Kesimpulan
Oli untuk kapal adalah cairan yang digunakan untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin dan komponen-komponen lainnya yang bergerak di dalam kapal. Oli untuk kapal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan, fungsi, dan spesifikasi, seperti oli mesin kapal, oli hidrolik kapal, oli transmisi kapal, dan oli turbin kapal.
Oli untuk kapal juga harus memiliki beberapa kriteria yang baik, seperti total base number (TBN), kekentalan, kejernihan, stabilitas oksidasi, sifat anti karat, dan sifat anti busa. Oli untuk kapal yang baik adalah oli yang dapat memenuhi kebutuhan dan spesifikasi mesin dan komponen-komponen kapal, serta dapat menjaga kinerja dan umur mesin dan komponen-komponen kapal.
Untuk memilih oli untuk kapal yang sesuai, Anda harus melakukan beberapa cara, seperti menyesuaikan dengan spesifikasi mesin, memeriksa kondisi oli secara rutin, dan mengganti oli sesuai dengan interval waktu yang ditentukan.
FAQ
Q: Apa itu oli untuk kapal?
A: Oli untuk kapal adalah cairan yang digunakan untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin dan komponen-komponen lainnya yang bergerak di dalam kapal.
Q: Apa saja jenis-jenis oli untuk kapal?
A: Ada beberapa jenis oli untuk kapal berdasarkan bahan, fungsi, dan spesifikasi, seperti oli mesin kapal, oli hidrolik kapal, oli transmisi kapal, dan oli turbin kapal.
Q: Apa saja kriteria oli untuk kapal yang baik?
A: Beberapa kriteria oli untuk kapal yang baik adalah total base number (TBN), kekentalan, kejernihan, stabilitas oksidasi, sifat anti karat, dan sifat anti busa.
Q: Bagaimana cara memilih oli untuk kapal yang sesuai?
A: Beberapa cara memilih oli untuk kapal yang sesuai adalah menyesuaikan dengan spesifikasi mesin, memeriksa kondisi oli secara rutin, dan mengganti oli sesuai dengan interval waktu yang ditentukan.
Q: Di mana saya dapat membeli oli untuk kapal yang berkualitas?
A: Anda dapat membeli oli untuk kapal yang berkualitas di toko-toko atau distributor resmi yang menjual oli untuk kapal dengan merek-merek terkenal, seperti Shell, Mobil, Castrol, dan sebagainya. Anda juga dapat membeli oli untuk kapal secara online di situs-situs e-commerce yang terpercaya, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan sebagainya. Pastikan Anda membeli oli untuk kapal yang sesuai dengan jenis, kriteria, dan jumlah yang Anda butuhkan.